TUGAS
III
ILMU
BUDAYA DASAR
“CINTA
KASIH DALAM CERITA ANDE – ANDE LUMUT”
Dosen
: Auliya Ar Rahma
Disusun
oleh :
Nama : Natasya Irani Putri
NPM :
17114834
Kelas : 1KA08
SISTEM
INFORMASI
ILMU
KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
MEI
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Cinta merupakan pengalaman yang
sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang
pada umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan
mereka semakin bertambah ketika dunia perfileman memperkenalkan arti cinta yang
salah dimana penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada perasaan dan
cerita romantika.
Cinta adalah suatu perasaan yang
positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Bisa dialami semua
makhluk. Sedangkan Kasih adalah semacam status kejiwaan yang disebabkan oleh
pengaruh eksternal. Sehingga Cinta Kasih dapat diartikan sebagai suatu perasaan
positif manusia yang berasal dari pengaruh eksternal.
Cinta kasih merupakan sikap, sesuatu
orientasi watak yang menentukan hubungan pribadi dengan dunia keseluruhan,
bukan menuju sesuatu obyek cinta. Jika seorang pribadi hanya mencintai satu
pribadi lain dan acuh tak acuh terhadap sesamanya yang lain, cintanya bukanlah
cinta, tetapi ikatan simbolik atau egoisme yang diperluas.
Cinta Kasih bukanlah sebatas
perasaan yang dialami oleh pasangan kekaih saja. Cinta kasih pun bermacam-macam
seperti; cinta kasih terhadap keluarga, teman, negaranya (patriotisme), bangsa
(nasionalisme), bahkan terhadap diri sendiri yang dikenal sebagai
narsisme.
Dalam makalah ini, saya
mengungkapkan makna cinta dan kasih sayang di dalam cerita legenda yang
berjudul “Ande Ande Lumut”.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan di atas, maka penulis memunculkan rumusan masalah di antaranya,
sebagai berikut :
1.
Bagaimanakah
cinta kasih antara Ande – Ande Lumut dengan Klenting Kuning?
2.
Pesan
yang disampaikan berdasarkan cerita tersebut?
BAB
II
ISI
A.
KISAH ANDE – ANDE LUMUT
Dewi Candra Kirana adalah sosok perempuan sangat Gantik
wajahnya Ia telah bersuami. Suaminya adalah putra mahkota Kerajaan Jenggala.
Raden Putra namanya. Karena Raden Putra menolak menjadi raja menggantikan
ayahandanya, Dia pun diusir dari istana Kerajaan Jenggala. Raden Putra lantas
pergi tanpa mengajak Dewi Candra Kirana. Tidak diketahui dimana keberadaan
Raden Putra kemudian.
Dewi Candra Kirana lantas mencari
keberadaan suami tercintanya itu. Untuk menutupi jati dirinya Dewi Candra
Kirana menyamar laksana perempuan desa biasa. Dalam pengembaraannya, Dewi
Kirana Bertemu seorang janda kaya bernama Mbok Randa Karangwulusan. Ia pun
diangkat anak oleh janda kaya itu dan dIberi nama Kleting Kuning.
Mbok Randa Karangwulusan telah
mempunyai tiga anak perempuan. Kleting Abang, Kleting Wungu, dan Kleting Biru
nama mereka. Oleh Mbok Randa Karangwulusan, Kleting Kuning dipersaudarakan
dengan ketiga anaknya dan dianggap sebagai anak bungsu.
Dalam kehidupan sehari-hari, tiga
anak Mbok Randa Karangwulusan sangat jahat perilakunya pada Kleting Kuning.
Mereka iri dengan kecantikan wajah Kleting Kuning. Karena perasaan irinya,
mereka sengaja meminta Kleting Kuning mengenakan pakaian yang jelek dan kumal
hingga Kleting Kuning tampak seperti pembantu yang telah kehilangan kewarasan.
Mereka juga meminta Kleting Kuning rnengerjakan semua pekerjaan rumah tangga. Dari
mulai mencuci, memasak dan membersihkan rumah harus di kerjakan Kleting Kuning
sendirian. Kadang mereka juga meminta Kleting Kuning untuk mengerjaakan
pekerjaan yang sangat sukar, seperti mencuci periuk tembaga yang telah lama
digunakan hingga menjadi kembali bersih dan baru Tubuh Kleting Kuning berbau
karena seperti tidak ada kesempatan baginya guna membersihkan diri. Semua itu
diterima Kleting Kuning dengan sabar dan ikhlas. Kleting Kuning yakin,
kesabaran dan keikhlasannya akan rnembuahkan hasil yang baik baginya di
kemudian hari.
Syandan Mbok Randa Karangwutusan
mendengar berita yang bersumber dan desa Dadapan kabar itu menyebutkan jika
Mbok Randa Dadapan mempunyai anak angkat, seorang permuda yang sangat tampan
wajahnya_ Ande-ande Lumut namanya. Ketampanan Ande-ande Lumut sangat terkenal
menjadi buah bibir dimana-rnana. Banyak gadis yang datang ke desa Dadapan untuk
melamar anak angkat Mbok Randa Dadapan itu. Banyak pula orangtua yang datang menemui
Mbok Randa guna
menjodohkan anak gadis mereka dengan Ande-ande Lumut.
Mbok Randa Karangwulusan juga
berkehendak agar salah satu dari anak-anaknya dapat menjadi istri Ande-ande
Lumut Diperintahkannya tiga anak gadisnya itu menuju desa Dadapan, sementara
Kieting Kuning diperintahkannya untuk tetap tinggal di rumah.
Kleting Abang, Kleting Wungu, dan
Kleting Biru segera berangkat menuju desa Dadapan. Mereka mengenakan pakaian
terbaik yang mereka miiiki sesuai mama ketiganyra, Kleting Abang rnengenakan
pakaian berwama merah. Kleting Wungu mengenakan pakaian berwama ungu dan
Kleting Biru mengenakan pakaian berwarna bru. Sebelum ketiga anak Mbok Randa
Karangwulusan itu tiba di desa Dadapan, mereka kebingungan karena harus
menyeberangi sungai yang lebar lagi berair dalam. Tidak ada yang bisa mereka
tumpangi untuk menyebrang. Di tengah kebingungan itu mendadak muncul kepiting
raksasa. Yayu Kangkang namanya. Dia bersedia menolong menyebrangkan tiga gadis
itu dengan diberikan imbalan.
"Apa
imbalan yang engkau inginkan agar kami bisa menyebrangi sungai ini?" tanya
Kleting Abang.
"Jika
engkau bersedia aku cium serta menciumku maka aku akan menyeberangkanmu,"
Jawab Yayu Kangkang.
Kleting Abang, Kleting Wungu, dan
Kleting Biru tidak berkeberatan mencium dan dicium Yayu Kangkang bagi mereka
yang terpenting adalah dapat menyebrangi sungai lebar itu guna meneruskan
perjalanan menuju desa dadapan.
Kleting Kuning pun juga berniat
datang ke desa Dadapan Untuk bertemu dengan Ande-ande Lumut
dan Mbok Randa Karangwulusan akhirnya
mengijinkan.
Dengan tetap mengenakan pakaian
kumal hingga tubuhnya berbau, Kleting Kuning menuju desa Dadapan. Seperti
halnya tiga saudara angkatnya. Kleting Kuningpun kesulitan untuk menyeberangi
sungai lebar berair dalam. Muncul kemudian Yuyu Kangkang. Kepiting raksasa itu
sebenarnya tidak mau menyeberangkan Kleting Kuning karena tubuh Kleting Kuning
yang bau itu. Namun dia tetap juga bersedia menyeberangkan asalkan Kleting
Kuning mau dicium dan menciumnya.
"Apa
katamu? engkau akan menciumku dan aku harus bersedia menciummu? aku tidak
sudi!" Tegas Kleting Kuning.
"Jika
engkau tak sudi, silakan menyeberang sendiri!"
Kleting Kuning lantas mengeluarkan
senjata yang selama itu disimpannya rapat-rapat. Senjata itu berupa lidi sakti.
Seketika lidi sakti itu dipukulkan pada sungai, air sungai itu pun surut. Yuyu
Kangkang menjerit-jerit meminta tolong. Ia tidak bisa hidup di luar air. Ia
memohon kepada Kleting Kuning agar mengembalikan air sungai itu lagi. Untuk itu
ia akan menyeberangkan Kleting Kuning hingga sampai ke daratan seberang.
Kleting Kuning menyatakan
kesediaannya. Ia pun diseberangkan Yuyu Kangkang tanpa harus dicium dan mencium
kepiting raksasa itu.
Tibalah kemudian Kieting Kuning di
desa Dadapan. Kleting Kuning mendapati tiga kakak angkatnya telah ditolak
Ande-ande Lumut. Penyebabnya, Ande-ande Lumut mengetahui jika tiga anak Mbok
Randa Karangwulusan itu telah dicium dan mencium Yuyu Kangkang. Sangat
mengejutkan, ketika Ande-ande Lumut mengetahui kedatangan Kleting Kuning, ia
bergegas menyambutnya.
Mbok Randa Dadapan benar-benar
terheran-heran mendapati sikap anak angkatnya itu. Begitu banyaknya gadis-gadis
berwajah cantik dan menarik yang datang kepadanya senantiasa ditolaknya, namun
ketika melihat Kleting Kuning yang herpakaian kumal lagi bau badannya anak
angkatnya itu malah menyamhutnya dengan wajah berseri-seri.
"Ibu
jangan melihat penampilan luarnya" kata Ande-ande Lumut,
"Sesungguhriya gadis ini mampu menjaga kehormatan dirinya. Tidak seperti
gadis-gadis lainnya. la tidak sudi dijamah Yuyu Kangkang. Dialah calon istri
yang terbaik untukku"
Di hadapan sekalian orang, Kleting
Kuning lantas mengubah diri menjadi Dewi Candra Kirana. Tak terkirakan
keterkejutan orang-orang ketika melihat sosoknya yang sangat cantik. Kleting
Abang, Kleting Wungu, dan Kleting Biru benar-benar terperangah ketika
mengetahui jika sosok yang selama itu mereka perlakukan dengan tidak baik itu
ternyata Dewi Candra Kirana adanya.
Kegemparan pun kian menjadi-jadi
saat Ande-ande Lumut juga membuka jati dirinya. Ia tak lain Raden Putra yang
tengah menyamar. Tak terperikan kegembiraan Dewi Candra Kirana ketika bertemu
kembali dengan suami tercintanya. Keduanya lantas hidup sebagai suami istri
kembali seperti yang mereka lakukan dahulu di istana Kerajaan Jenggala.
B.
PESAN – PESAN YANG TERKANDUNG
Cerita
diatas tergolong legenda yang mengandung pesan-pesan moral yang dapat dijadikan
pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Pada tokoh Klenting Abang, Ijo dan Biru
dapat digambarkan bahwa mereka adalah gadis-gadis cantik yang tidak pandai
menjaga harga dirinya, karena menerima persyaratan Yuyu Kangkang. Akibatnya,
mereka pun tidak dipilih oleh Ande Ande Lumut untuk menjadi permaisuri. Dari sini dapat dipetik pelajaran untuk
tidak menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan.
Pada
tokoh Ande Ande Lumut atau Panji Asmarabangun dapat digambarkan bahwa dia
seorang suami yang penyayang dan setia kepada istrinya. Berbagai usaha yang
silakukannya agar dapat menemukan kembali istrinya, meskipun harus menyamar dan
tinggal di desa bersama seorang janda tua.
Demikian
pula pada tokoh Klenting Kuning atau Dewi Sekartaji, dpaat digambarkan bahwa
dia seorang wanita yang sabar, setia, dan tidak mau tergoda dengan laki-laki
lain, meskipun ia jauh dan tidak mengetahui keadaan suaminya, apakah masih
hidup atau sudah mati. Berkat kesabaran dan kesetiannya, Dewi Sekartaji dapat
bertemu kembali dengan suaminya, dan mereka pun hidup bahagia. Dari sini dapat dipetik pelajaran bahwa
kesetiaan senantiasa harus selalu dijaga agar tercipta hubungan yang harmonis
dan bahagia dalam kehidupan rumah tangga.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Manusia pada hakikatnya tidak akan
dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan sayang. Cinta kasih Ideal itu adanya
tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan atau sering juga di sebut
Segitiga Cinta yang satu sama lain harus sinergi, selaras, seimbang satu sama
lain.
Cinta
kasih atau cinta sejati adalah cinta kemanusiaan yang tumbuh dan berkembang
dalam lubuk sanubari setiap manusia, bukan dorongan suatu kepentingan melainkan
atas dasar kesadaran.
Cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, tapi antara keduanya terdapat perbedaan, yitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih meupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa mengarah kepada yang dicintai.
Cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, tapi antara keduanya terdapat perbedaan, yitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih meupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa mengarah kepada yang dicintai.
Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah
kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang diharpakan,
apa yang diperkirakan dan apa yang didambakan bertolak belakang dari kenyataaan
yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan maka cinta bisa sangat
menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.
DAFTAR
ISI
No comments:
Post a Comment